Nasional, 03 Maret 2009
Pemerintah lewat Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan target pengentasan kemiskinan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) bakalan tidak tercapai.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, lantaran tingkat kemiskinan tahun lalu masih tinggi, sekitar 15,4 persen, maka pada tahun ini, dengan adanya program kebijakan stimulus fiskal senilai Rp 73,3 triliun diharapkan bisa melorot ke angka 13,5 persen hingga 12 persen.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, lantaran tingkat kemiskinan tahun lalu masih tinggi, sekitar 15,4 persen, maka pada tahun ini, dengan adanya program kebijakan stimulus fiskal senilai Rp 73,3 triliun diharapkan bisa melorot ke angka 13,5 persen hingga 12 persen.
"Ini target optimis, pesimisnya bisa 14 persen," kata Paskah di Gedung DPD, Senin (2/3).
Nah bila dibandingkan dengan rencana awal pemerintah yang tertuang dalam RPJM yang menyebutkan kalau tingkat kemiskinan akhir 2009 hanya 8,2 persen atau sekitar 35 juta jiwa sudah pasti bakal tidak tercapai.
Deputi Bidang Evaluasi Pembangunan Bappenas Bambang Widianto di tempat yang sama menambahkan, target pemerintah sekarang meliputi tiga sasaran, yakni aman damai, masyarakat adil demokratis, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Menurut dia, target pertama dan kedua tersebut relatif telah tercapai. Nah mengenai target ketiga, hal inilah yang bakal menjadi pekerjaan berat pemerintah. "Tapi untuk peningkatan kesejahteraan masih akan menjadi pekerjaan rumah yang paling berat, terutama pengentasan kemiskinan," tegasnya.
Sebenarnya, untuk menekan jumlah pengangguran pemerintah telah membuat sejumlah program kebijakan yang tidak sedikit menggunakan uang negara. Tahun ini, kebijakan tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian.
Pertama kebijakan bantuan dan perlindungan sosial serta peningkatan pelayanan dasar. Contoh kegiatannya, penyedian bantuan operasional sekolah (BOS) untuk 27,1 juta siswa SD dan 9,5 juta siswa SMP serta menyediakan pelayanan kesehatan bagi 76,4 penduduk miskin untuk berhak mendapat pelayanan kelas II di rumah sakit.
Program kedua, pemberdayaan masyarakat lewat program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) dengan anggaran yang dikucurkan Rp 10 triliun. Program tersebut ditujukan untuk 6.408 kecamatan di Indonesia.
Ketiga, program penguatan usaha mikro dan kecil, antara lain dalam bentuk menyediakan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan sasarannya 75.000 pelaku usaha kecil dan 3.000 koperasi.
Sumber :menkokesra
Komentar :
Posting Komentar