Nasional, 11 Desember 2008,
Bank Dunia memerkirakan, angka kemiskinan pada 2008 dan 2009 akan terus turun meski pertumbuhan ekonomi melambat tajam.
Kepala Ekonom Bank Dunia di Indonesia William E Wallace di Jakarta, Rabu ( 10/12/2008)mengatakan, pihaknya memerkirakan pada 2008 angka kemiskinan menjadi 15,4 persen atau 33,8 juta jiwa (bila penduduk 220 juta jiwa) bila pertumbuhan ekonomi di akhir tahun mencapai 6,1 persen. Jumlah itu lebih rendah 1,2 persen dibandingkan pada 2007 yang mencapai 16,6 persen.
Pada 2009, penduduk miskin terus menurun menjadi 13,8 persen bila pertumbuhan ekonomi mencapai 4,4 persen. "Namun bila memakai skenario pertumbuhan ekonomi terburuk yaitu 4,1 persen maka penduduk miskin sekitar 13,9 dari total populasi," katanya.
Menurut dia, akibat dari krisis yang menerpa pada 2009, membuat peningkatan kesejahteraan terhambat, sehingga sekitar 1,6 juta jiwa penduduk miskin yang seharusnya dapat dientaskan harus tetap berada dalam kemiskinan. "Artinya bila pertumbuhan ekonomi 2009 bisa mencapai 6,0 persen maka penduduk miskin Indonesia sebesar 13,satu persen," katanya.
Sementara itu, menurut dia, Bank Dunia juga telah memangkas proyeksi pengentasan kemiskinan di Asia Timur. Dari semula sekitar 119,5 juta jiwa penduduk miskin yang dapat dientaskan sejak 2005-2009, maka akibat dari penurunan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara tersebut membuat penduduk miskin yang dapat dientaskan hanya 5,5 juta jiwa.
Ia mengungkapkan, penduduk miskin yang tak terentaskan akan lebih tinggi lagi bila harga komoditas dan pangan tidak mengalami penurunan. "Penurunan harga pangan membantu dalam mengentaskan kemiskinan, bila tidak angka kemiskinan akan bertambah," katanya.
Sumber : menkokesra
Komentar :
Posting Komentar